إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاّ اللهُ وَأَشْهَدُ أَنّ مُحَمّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ اَللَّهُمّ صَلّ وَسَلّمْ عَلى مُحَمّدٍ وَعَلى آلِهِ وِأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْن. قَالَ الله تَعَالَى: يَاأَيّهَا الّذَيْنَ آمَنُوْا اتّقُوا اللهَ حَقّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنّ إِلاّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ. وَقَالَ الله تَعَالَى: يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا.
يٰٓـاَيُّهَا الَّذِيۡنَ اٰمَنُوۡا كُتِبَ عَلَيۡکُمُ الصِّيَامُ کَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِيۡنَ مِنۡ قَبۡلِکُمۡ لَعَلَّكُمۡ تَتَّقُوۡنَۙ
Bersyukur kita kepada Allah yang selalu memberikan nikmatnya kepada kita, serta mari senantiasa keseharian kita untuk selalu bersalawat kepada Rasullah SAW. Rasul yang selalu mencintai umatnya, kecintaan kepada umat tidak hanya ketika beliau hidup tapi sampai hari kiamat.
Perputaran waktu demikian cepat, sehingga tanpa terasa kita telah bertemu kembali dengan tamu yang agung, yakni bulan Ramadhan 1435 H. Begitu agungnya tamu ini sehingga setiap orang beriman senantiasa mempersiapkan diri untuk menyambutnya. Diantara keagungan bulan Ramadhan adalah :
- Ramadhan adalah bulan ketaqwaan
Taqwa adalah merupakan buah dari ibadah. Seluruh ibadah yang dilakukan target akhirnya adalah ketaqwaan kepada Allah.
يَا أَيُّهَا النَّاسُ اعْبُدُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ وَالَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
“Hai manusia, sembahlah Tuhanmu Yang telah menciptakanmu dan orang-orang yang sebelummu, agar kamu bertakwa” (QS.2 :21)
Demikian pula ibadah puasa dibulan Ramadhan, menuntun kita menjadi insan yang bertaqwa;
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa” (QS. 2:183)
- Bulan diturunkannya Al-Qur’an
Ramadhan adalah bulan yang dipilih Allah sebagai waktu diturunkannya kitab dan risalah. Ia adalah bulan penghubung antara langit dan bumi. Watsilah bin Al-Asqa’ menuturkan bahwa Rasulullah bersabda : “(shuhuf) lembaran-lembaran Ibrahim diturunkan pada malam pertama bulan Ramadhan, Taurat diturunkan pada hari keenam Ramadhan, Injil diturunkan pada hari ketiga belas Ramadhan, sedangkan Al-Qur’an diturunkan di hari ke dua puluh empat Ramadhan” (HR. Imam Ahmad 4/107)
Allah mengistimewakan bulan Ramadhan secara lebih khusus dengan turunnya Kitab teragung untuk Ummat teragung. Dengan keistimewaan ini Allah mengkhususkan bulan Ramadhan dengan firmannya :
شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنْزِلَ فِيهِ الْقُرْآنُ هُدًى لِلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِنَ الْهُدَى وَالْفُرْقَانِ…
“bulan Ramadan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang batil)…” (QS. 2 : 185)
- Terbukanya pintu surga dan tertutupnya pintu neraka serta syaithan dibelenggu
Pada bulan ini pintu surga dibuka dan pintu neraka ditutup, keistimewaan ini tidak terdapat pada bulan yang lain, maka kenalilah kemuliaan bulan yang agung ini. Inilah bulan kesempatan untuk menjauh dari neraka karena tertutup pintu-pintunya, kapan lagi kita menjauh darinya kalau bukan dibulan ini. Serta mendekatkan kita kepada surga, dengan kemudahan ibadah didalamnya.
Pada bulan ini pula para syaithan gerak dan langkahnya untuk menggoda orang beriman tertahan gerakannya oleh rantai dan belenggu. Hal ini demi agar jiwa bebas merdeka menjalankan ibadah. Lantas, apa yang menghalangi kita untuk menjadi orang yang ringan melakukan kebaikan bila syaithan dibelenggu ?
- Bulan Lailatul Qadr
Hanya dibulan Ramadhan terdapat satu malam yang lebih baik dari seribu bulan. Ini adalah keberkahan pada Ummat ini.
- Bulan pengampunan dosa
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah bersabda : “Shalat lima waktu, Shalat Jumat ke Jumat berikutnya, puasa Ramadhan ke Ramadhan berikutnya, menjadi penghapus dosa-dosa diantara keduanya selama ia menjauhi dosa-dosa besar” (HR Imam Muslim (233))
Inilah sedikit keutamaan tamu yang demikian agung ini, mari kita siap menyambutnya dengan suka cita dan menjamunya dengan ibadah yang maksimal didalamnya. Semoga kita termasuk hamba-hamba-Nya yang bersyukur dengan dipertemukan dengan bulan yang demikian agung ini.
Komentar Terbaru