“Dan telah Kami jadikan untuk kamu unta-unta itu sebahagian dari syi’ar Allah, kamu memperoleh kebaikan yang banyak padanya, maka sebutlah olehmu nama Allah ketika kamu menyembelihnya dalam keadaan berdiri (dan telah terikat). Kemudian apabila telah roboh (mati), maka makanlah sebahagiannya dan beri makanlah orang yang rela dengan apa yang ada padanya (yang tidak meminta-minta) dan orang yang meminta. Demikianlah Kami telah menundukkan unta-unta itu kepada kamu, mudah-mudahan kamu bersyukur.”
(QS. Al Hajj 22:36)
Berdasarkan sudut pandang agama, Qurban merupakan ibadah dalam bentuk penyembelihan hewan ternak sebagai salah satu upaya mendekatkan diri (taqarrub) kepada Allah SWT sebagaimana yang tertuang dalam ayat di atas. Syariat Qurban telah mengalami perjalanan yang panjang. Bagaimana tidak, Qurban merupakan salah satu syariat (aturan) yang pertama turun kepada manusia. Syariat ini turun pertama kali jauh sebelum peristiwa mimpi mimpi Nabi Ibrahim untuk menyembelih anaknya, Ismail, yaitu pertama kali pada kepada dua anak Adam. Umur syariat ini sama dengan umur manusia hidup di dunia. Usia yang lama dan perjalanan yang panjang menjadikan syariat ini mengalami berbagai penyimpangan.
Komentar Terbaru